Tari Belian Bawo

aldiriandana_DSC_0421

Tarian ini sebenarnya adalah Upacara adat yang sering dibawakan pada acara Upacara adat suku Dayak yang berdiam di Kutai diberi nama Tari Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya.

Setelah upaca adat tersbut diubah menjadi tarian dan dibuat agak moderen serta diberi macam macam asecories tari ini sering disajikan pada acara-acara pemerintahan di Kaltim untuk acara Tarian penerima tamu dan acara kesenian lainnya seperti pada saat Erau tempong tawar,Erau pelas,dan even even daerah yang menonjolkan kesenian Kaltim.Tarian ini merupakan tarian suku Dayak Benuaq yang masih dilestarikan sampai sekarang.

Tari Hudoq

img_20120308152526_4f586cf612876

Tari Hudoq adalah bagian ritual suku Dayak Bahau dan Dayak Modang, yang biasa dilakukan setiap selesai manugal atau menanam padi, pada bulan September – Oktober. Semua gerakannya, konon dipercaya turun dari kahyangan. Berdasarkan kepercayaan suku Dayak Bahau dan Dayak Modang, Tari Hudoq ini digelar untuk mengenang jasa para leluhur mereka yang berada di alam nirwana.

Mereka meyakini di saat musim tanam tiba roh-roh nenek moyang akan selalu berada di sekeliling mereka untuk membimbing dan mengawasi anak cucunya. Leluhur mereka ini berasal dari Asung Luhung atau Ibu Besar yang diturunkan dari langit di kawasan hulu Sungai Mahakam Apo Kayan. Asung Luhung memiliki kemampuan setingkat dewa yang bisa memanggil roh baik maupun roh jahat.

2v

 

Oleh Asung Luhung, roh-roh yang dijuluki Jeliwan Tok Hudoq itu ditugaskan untuk menemui manusia. Namun karena wujudnya yang menyeramkan mereka diperintahkan untuk mengenakan baju samaran manusia setengah burung. Para Hudoq itu datang membawa kabar kebaikan. Mereka berdialog dengan manusia sambil memberikan berbagai macam benih dan tanaman obat-obatan sesuai pesan yang diberikan oleh Asung Luhung. Dari kisah itulah, nama Hudoq melekat di masyarakat Dayak Bahau dan Modang.

Tari Leleng

Tari+Pecuk+Kina

Tarian Leleng adalah tarian gadis suku dayak Kenyah yang bercerita tentang seorang gadis bernama Utan Along yang akan dikawinkan secara paksa dengan pemuda yang tak dicintainya. Utan Along akhirnya melarikan diri kedalam hutan. Tarian ini disebut tarian Leleng karena saat di tarikan diiringi nyanyian lagu Leleng.

Tari Kancet Papatai / Kancet Pepatay

tari+perang+2

Tarian Kancet Papatai adalah tarian perang yang bercerita tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah yang sedang berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari. Dalam tari Kancet Pepatay, penari memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah lengkap dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tarian ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.

Kancet Pepatai adalah tarian dari suku Dayak Kenyah, mengisahkan tentang keberanian para pria (ajai) suku Dayak Kenyah dalam berperang. Tarian ini mengisahakan dari awal mula perang sampai dengan upacara pemberian gelar bagi ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya.